Jangan pernah berpikir bahwa Anda tidak mungkin atau tidak akan pernah CLBK 9cinta lama bersemi kembali) dengan mantan kekasih. Banyak hal yang bisa membuat Anda kembali menjalin hubungan cinta dengannya. Apalagi jika hubungan yang lalu putus karena alasan yang tidak kuat dan bukan hal prinsip. Semua hal bisa terjadi, karena tidak ada yang tahu dengan siapa Anda berjodoh. Jika saat ini Anda kembali memikirkan dan berhubungan dengan mantan kekasih tidak ada salahnya untuk mencoba membenahi hubungan. Nah, sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan lagi sebagai kekasih dengannya, pertimbangkan hal berikut.
2. Lihat respon mantan Jika Anda menjawab dua pertanyaan tersebut dengan jawaban “iya”, maka cobalah untuk mendekatinya dan lihat responnya. Anda bisa menyapanya dan menanyakan kabarnya. Jika responnya kembali menanyakan kabar Anda, berarti kesempatan terbuka lebar. Tetapi, jika ia hanya menjawab seadanya, lebih baik Anda mundur.
3. Pastikan ia masih lajang Anda bisa mencari informasi mengenai status mantan apakah ia masih lajang atau tidak. Bisa melalui teman-temannya atau mungkin Facebook. Jika tidak ingin terlibat masalah besar, sebelum mendekati mantan, pastikan statusnya masih lajang.
4. Bertemu Jika ia masih lajang, dan merespon Anda dengan cukup baik cobalah untuk bertemu tetapi bukan untuk kencan. Anda bisa bertemu di sela makan siang atau hanya sekedar minum kopi saat pulang kantor. Jangan langsung mengkondisikan diri dalam suasana yang intim atau romantis. Bersikaplah seperti teman lama, dan lontarkan candaan yang bisa mencairkan suasana. Jika Anda dan dia merasa nyaman satu sama lain, hal itu menandakan hubungan bisa berlanjut,
5. Jangan terburu-buru Meskipun Anda dan dia sudah sangat nyaman tetapi jangan terburu-buru membuat keputusan. Jika memang ingin kembali menjalin hubungan, selesaikan masalah yang dulu membuat hubungan kandas di tengah jalan. Jangan sampai Anda dan dia melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Saat hubungan sudah terjalin, jangan mengungkit kesalahan masa lalu, karena bisa memicu konflik yang berisiko pada hubungan. source