TEMPO.CO, Taipei - HTC baru saja merilis hasil audit kuartal kedua yang ternyata profitnya menurun hingga 83 persen. Produsen ponsel pintar asal Taiwan itu mengatakan pendapatan totalnya pada kuartal kedua 2013 mencapai NT$ 70,7 miliar atau sekitar Rp 23,3 triliun. Profit yang didapatkan sebesar NT$1,25 miliar atau sekitar Rp 412,2 miliar, jauh dari harapan para analis.
Profit HTC pada kuartal kedua lebih besar dari NT$ 85 juta pada kuartal pertama. Akan tetapi, profit menurun hingga NT$ 7,40 miliar pada 2013. Situs Wall Street Journal melaporkan bahwa rata-rata profit bersih dari tujuh analis untuk HTC pada kuartal kedua adalah NT$ 2,0 miliar.
Hasil terakhir menunjukkan beberapa tanda positif pada Juni 2013 lalu. Penjualan HTC pada Mei 2013 mencapai 48,03 persen, yang merupakan pencapaian terbaiknya sepanjang tahun. Akan tetapi, pendapatan bulanan pada Juni 2013 menurun hingga 23,88 persen per bulan dan 26,43 persen per tahun. Ini merupakan angka yang mengkhawatirkan bagi HTC.
Masalah yang sedang dihadapi HTC adalah persaingan ketat di pasar smartphone. Pasar smartphone kini tengah gencar didominasi oleh Samsung dan beberapa vendor ponsel pintar ternama lainnya yang tengah menjejali pasar.
HTC telah mengumumkan peluncuran HTC One Mini yang diharapkan dapat menarik minat pasar dan menyaingi Samsung Galaxy S4 Mini.
TECH CRUNCH | APRILIANI GITA FITRIA
Berita terpopuler:
Siswi SMA Wonosobo Juara Desain Grafis Dunia
Gambar Sapi, Desain Grafis Terbaik Dunia
Sony Akan Luncurkan Aplikasi Pelacak Ponsel
Iklan Bing Muncul di Hasil Pencarian Windows 8.1