Berjalan adalah salah satu tahap perkembangan anak yang paling dinanti orang tua. Namun hal yang terpenting, tahapnya harus dimulai dari merangkak, duduk, melangkah, berjalan, lalu berlari. Beberapa orang tua terkadang kurang memahami akan pentingnya tahap-tahap anak sebelum berjalan. Alasannya pun beragam, bisa karena faktor kesibukan, kurang pengetahuan, kurang perhatian kepada anak, dan mungkin semuanya. Beberapa orang tua, memberikan anak kursi pembantu berjalan buat buah hatinya, dan berharap anaknya bisa cepat bisa berjalan. Upss… Tunggu dulu, menurut penelitian proses merangkak juga sangat penting. Terutama untuk melatih motorik anak dan keseimbangan antara otak kiri dan kanan. Jangan pula membiarkan anak terlalu lama berada di dalam gendongan anda. Biarkan anak belajar merangkak, dan membimbingnya agar bisa merangkak dengan benar. Bagaimana melatih anak untuk berjalan dengan benar? Berikut adalah tips-tips yang saya kutip dari berbagai sumber.
1. Berdiri tegak. Bantu anak berdiri sehingga dia tegak berdiri dan menjejakkan kedua telapak kakinya dengan mantap tanpa bantuan selama setengah menit. Bila anak jatuh duduk, rangsanglah untuk mulai belajar bangkit berdiri sendiri. Bila tahap ini sudah dilewati dan balita mau mencoba melangkah sendiri, maka dia siap untuk berjalan dengan berpegang pada kedua tangan Anda.
2. Pegang tangan. Beri anak kesempatan untuk berjalan dengan salah satu atau kedua tangannya sambil memegang tangan Anda dalam jarak dekat. Kegiatan ini mungkin saja melelahkan, tapi kuatkan diri untuk melakukannya.
3. Berdiri di boks. Biarkan balita berdiri di salah satu sudut boksnya yang diberi pelindung (bumper) di sekeliling bagian dalamnya. Ajarkan dia berpegangan pada pagar boks, lalu biarkan dia berjalan menyusurinya. Cara ini cukup aman karena bila bayi jatuh, tubuhnya akan membentur kasur boks atau bantal. Biarkan balita jatuh-bangun dalam usahanya untuk berjalan. Waktu 30 menit latihan jalan ini lebih dari cukup untuknya.
4. Berenang. Biarkan anak berlatih berjalan dengan pengawasan Anda di dalam kolam plastik berisi air atau bola-bola kecil. Dia akan merasa lebih ringan berjalan dan tidak sakit bila jatuh.
5. Naik-turun. Berikan anak kesempatan naik-turun kursi sendiri dalam pengawasan Anda. Aktivitas ini bisa membantu memupuk rasa percaya dirinya. Anda juga dapat meminta balita berjalan dengan berpegangan pada sisi meja atau kursi, lalu berpindah dari kursi ke kursi. Pastikan benda-benda yang dijadikan pegangan oleh anak itu berdiri cukup kokoh dan tidak mudah bergeser, serta tidak bersudut tajam.
6. Ambil mainan. Letakkan mainan favoritnya dalam jarak tertentu, jangan terlalu jauh. Iming-imingi anak agar mau berjalan walau sambil berpegangan untuk meraih mainannya itu. Bila memungkinkan dan aman, biarkan si kecil berjalan di lantai yang tidak rata. Cara ini akan menguatkan otot-otot kaki dan tungkai.
7. Mendorong. Beri anak mainan yang dapat didorong sebagai alat bantu si kecil belajar berjalan. Anak di rentang usia ini memang senang mendorong-dorong benda, bukan? Jangan lupa menyemangatinya agar ia merasa fun.
8. Pindah barang. Beri anak mainan truk atau gerobak yang dapat ditarik dengan tali. Ajak dia memindah-mindahkan mainan dari satu tempat ke tempat lain.
9. Tanpa alas kaki. Biarkan kaki anak tanpa alas kaki, seperti kaus kaki atau sepatu, saat belajar berjalan. Selain lebih leluasa mencari keseimbangan, ia juga sangat memerlukan indera peraba di kakinya.
10. Bye..bye.. baby walker. Tidak disarankan melatih anak belajar berjalan menggunakan baby walker. Alat ini dapat menganggu perkembangan otot-otot kaki, misalnya karena telapak kaki anak tidak menapak dengan baik, cenderung jinjit. Selain itu, alat ini bisa memunculkan bahaya, anak terjungkal misalnya. Kecelakaan seperti ini bisa serius akibatnya.
Melatih bayi berjalan memang bertahap dan membutuhkan kesabaran dari orangtua. Proses latihan tersebut bisa berlangsung berbulan-bulan. Untuk mendukungnya, orangtua harus menciptakan lingkungan yang aman dimana bayi bebas berjalan. Jauhkan perabotan yang memungkinkan jatuh mengenai bayi. Selain itu, persiapkan sepatu bayi yang nyaman untuk membantunya berlatih berjalan.
Latihan berjalan untuk bayi bisa dilakukan selama 30 menit sehari. Lakukan secara rutin maka lama kelamaan bayi akan bisa berjalan. Orangtua tidak boleh memaksa terlalu keras jika anak sulit berjalan. Seiring dengan waktu dan proses, anak pasti bisa berjalan sendiri. Tidak perlu khawatir jika anak jatuh dan bangun, hal ini adalah bagian dari proses belajar berjalan. Untuk keamanan, orangtua bisa memberikan landasan lantai yang empuk seperti karpet supaya bayi tidak sakit tatkala jatuh.
sumber: Ayahbunda.co.id, namabayi.com, ebay.com