Mengapa Bermain dengan bergerak, saat belajar sangat penting bagi anak??? Seorang pakar pendidik Amerika, Carla Hannaford, Ph.D yang juga seorang Neuroscientist di University of Hawaii dalam salah satu bukunya yang berjudul “Smart Moves : Why Learning Is Not All in Your Head” mengatakan “Dalam otak manusia lebih banyak receptor sentuhan yang di hasilkan gerakan tangan dan kaki dibanding anggota tubuh lainnya. Anak-anak usia dini memiliki stamina “berlebih”. Mereka lebih banyak bergerak daripada diam. Hal ini sangat mempengaruhi pola belajar mereka. Dalam belajar pun mereka akan cenderung lebih suka bergerak. Bahkan bila anak terlalu banyak diam, dapat memicu tingkat stres mereka.
Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita harus cerdas dalam menyikapi hal ini. Larangan-larangan yang memaksa anak untuk berdiam, tentu saja bisa membawa dampak buruk bagi anak. Lain halnya bila kita bisa memanfaatkan kekuatan mereka dalam hal “banyak bergerak”. Dengan banyak bergerak dan melakukan sesuatu, anak-anak akan semakin banyak belajar dan tentu saja bisa menguatkan motorik mereka. Hal ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wilder Penfield dan H.H Jasper tahun 1954 tentang pemetaan sensori dan gerakan motor di bagian cerebrum. Paul E. Dennison penemu Brain Gym juga mengatakan “Movement is the door to learning”. Untuk mencapai proses belajar yang optimal, anak-anak harus bergerak sehingga terjadi pemikiran dinamis, kreatif dan meningkatkan self-awareness.
Bahkan Albert Einstein mengatakan " Learning is experience. Everything else is just information". Jadi bisa dikatakan bermain, dan tentu saja dengan banyak bergerak, anak-anak sebenarnya sedang melakukan proses belajar mereka.Sayangnya, permainan-permainan di jaman sekarang cenderung membuat anak menjadi malas bergerak. Misalnya permainan-permainan mesin game, internet, dan permainan computer. Sebenarnya banyak sekali permainan-permainan yangbisa memacu anak untuk bergerak, walaupun pada jaman sekarang permainan-permainan tersebut telah banyak ditinggalkan. Misalnya, bermain ayunan, petak umpet, “go back to door”, dan permainan-permainan lainnya.
Aktivitas-aktivitas olahraga punbisa menjadi media belajar anak. Misalnya permaian badminton, basket, dan lainnya. Dengan menghitung skor pada saat bermaian basket, anak-anak juga bisa lebih mengenal macam-macam angka dan penjumlahan. Akan lebih baik lagi, bila kita bisa menuliskan skor di papan tulis. Sehingga anak bisa mengenal bentuk-bentuk angka.
Bahkan Albert Einstein mengatakan " Learning is experience. Everything else is just information". Jadi bisa dikatakan bermain, dan tentu saja dengan banyak bergerak, anak-anak sebenarnya sedang melakukan proses belajar mereka.Sayangnya, permainan-permainan di jaman sekarang cenderung membuat anak menjadi malas bergerak. Misalnya permainan-permainan mesin game, internet, dan permainan computer. Sebenarnya banyak sekali permainan-permainan yangbisa memacu anak untuk bergerak, walaupun pada jaman sekarang permainan-permainan tersebut telah banyak ditinggalkan. Misalnya, bermain ayunan, petak umpet, “go back to door”, dan permainan-permainan lainnya.
Aktivitas-aktivitas olahraga punbisa menjadi media belajar anak. Misalnya permaian badminton, basket, dan lainnya. Dengan menghitung skor pada saat bermaian basket, anak-anak juga bisa lebih mengenal macam-macam angka dan penjumlahan. Akan lebih baik lagi, bila kita bisa menuliskan skor di papan tulis. Sehingga anak bisa mengenal bentuk-bentuk angka.
Dalam hal pemilihan sekolah pun kita harus berhati-hati. Kita pilih sekolah yang lebih mengutamakan proses belajar sambil bermain. Bukan memaksa anak untuk belajar membaca dan berhitung, atau menghafalkan sesuatu dengan cara “memaksa”. Agar suasana belajar lebih menyenangkan, kehadiran lagu-lagu anak juga sangat penting. Salah satunya adalah dengan menyanyikan laguanak karya Kak Zepe yang berjudul “Listenand Do”. Lagu ini mengajak anak-anak untuk belajar bahasa Inggris dengan media lagu. Anak-anak akan diajak mendengarkan dan menyanyikan lagunya, sambil melakukan perintah kita. Hal yang istimewa dalam lagu ini, perintah-perintahnya diberikan dalam bentuk bentuk lagu, dan anak-anak diminta mengikuti gerakan sesuai dengan perintah kita. Misalnya ada perintah: “Touch your ears… Touch your mouth…”. Kalau penasaran dengan lagunya, silakan tonton dan dengarkan lagu di bawah ini, “LISTEN AND DO”.
Silakan Mempublikasikan Karya-karya Saya dengan mencantumkan: Karya Kak Zepe, lagu2anak.blogspot.com