Punya Anak “Banyak Bicara”, Anugrah atau Musibah? - By Kak Zepe (Tips Mengatasi Anak Cerewet, Mendidik Anak Ceriwis)

ehow.com
 Punya Anak  “Banyak Bicara”, Anugrah atau  Musibah?
Ada seorang bunda yang curhat  pada di   sebuah Forum TK dan  PAUD asuhan saya. Bunda itu bertanya,”Kak… Anak saya kok pendiam  ya? Dia susah bergaul dengan teman-teman di sekolahnya.” Di  kemudian hari,  ada  pertanyaan dari seorang bunda yang lain. “Kak… Gimana sih  mendidik  anak yang  “ceriwis”  (banyak bicara)? Saya  sampai capai  menjawab pertanyaannya?”

Hmmm…  Saya jadi berpikir. Punya anak pendiem salah.  Punya anak banyak  bicara salah  juga. Lalu mana yang benar?
Nah.. Kali ini saya  akan lebih berkonsentrasi dalam membahas  cara  membimbing  anak yang “banyak bicara”.
Seorang bunda pendidik  PAUD  di Hikari PAUD berpendapat,  “Anak yang “ banyak bicara”  bukanlah sesuatu yang dikhawatirkan.  Karena anak yang ceriwis memiliki  kecerdasan linguistik  yang sangat  baik. “
Saya setuju sekali dengan pendapat dari  bunda  tersebut. Karena memiliki  anak  yang  ceriwis sebenarnya bukanlah  musibah  yang  perlu kita takuti dan kita khawatirkan. Itu adalah sebuah  anugrah. Semua  kembali  pada kita,  orang tua. Maka  kita harus mensyukuri bila memiliki buah hati yang ceriwis. Hanya saja kita perlu tahu  bagaimana mengarahkan buah hati kita tersebut agar “bakat” tersebut  bisa terarah pada hal-hal yang positif.
Bagaimana caranya?

1.    Ajarkan  pada  buah hati kita  untuk mengatakan hal-hal yang baik
Maksud dari  mengatakan hal-hal yang baik  misalnya adalah  mengingatkan kita untuk  mematikan lampu setelah memakainya, mencuci tangan sebelum makan,  dan masih  banyak  lagi. Sehingga  kelak  jika dia dewasa,  dengan bakatnya yang banyak bicara, dia bisa akan lebih banyak berkata tentang kebaikan daripada hal-hal yang tidak baik.

2.     Arahkan bakatnya menjadi  hobi atau profesi.
Masih ingatkah anda dengan sebuah kontes “Da’I Cilik”.  Mungkinkah mereka bisa menjadi  seorang Da’I cilik bila mereka  pendiam  dan tidak  banyak bicara? Hmmm.. Tentu salah satu  aset  yang harus dimiliki seorang  Da’I  adalah  bakatnya untuk  banyak bicara.  Jadi  sebagai  orang tua,  marilah kita bimbing buah hati kita untuk bisa  mengembangkannya dengan mengarahkannya pada hal-hal  yang positif.  Misalnya  kursus MC,  lomba-lomba puisi, kontes Da’I cilik,  ikut lomba  mendongeng, dan masih banyak lagi.


3.    Ajarkan  padanya pentingnya  mendengar
Apa yang anda rasakan bila anda sedang ada masalah,  dan ingin curhat pada seseorang, tapi  saat  anda mau cerita,  orang tersebut malah ngomong panjang lebar nggak  ada habisnya. Hmm…. Tentu akan sangat  menyebalkan bukan? Nah… Oleh karenanya,  ajarkanlah  selalu pada  buah hati  anda yang cerewet,  agar bisa mendengar  apa yang dikatakan oleh orang lain, khususnya diri  anda sendiri. Tidak perlu  membentak, tidak  perlu mencubit. Anda cukup  diam  sejenak,  dan mengatakan pada  buah hati  anda  kalau anda juga ingin berbicara atau  anda ingin istirahat.

4.    Perhatian dan kasih sayang yang cukup
Bila cara yang ke-4  tidak manjur,  kita harus kembalikan pada diri kita.  Bagaimana  pun anak usia dini  adalah anak yang masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang.  Sudahkah  anda memberikannya  pada porsi yang cukup?  Perhatian dan kasih  sayang ini bisa berupa  nasihat, teladan  yang  baik, tutur kata yang sopan, dll. 

5.    Berikan selalu  “siraman rohani”
Nah..  Kalau yang satu ini adalah  hal yang wajib. Bagaimana  pun anak-anak masih dalam proses awal mencari  jati   diri. Akan lebih  baik bila disirami  dengan  banyak hal-hal yang  berbau rohani. Misalnya, mengajak doa dan beribadah   bareng. Karena apa pun kepercayaan kita,  doa dan ibadah  akan memberikan efek  kedamaian dan ketenangan. Dan hal ini  akan berbuah  saat  mereka beranjak dewasa. Agar kelak  saat  mereka dewasa mereka akan lebih banyak berkata hal-hal yang  baik saja,  daripada hal-hal  yang buruk dan yang bisa  menyakiti orang lain.


Silakan Mempublikasikan Karya-karya Saya dengan mencantumkan:Karya Kak Zepe, lagu2anak.blogspot.com