Mengatasi Anak Cengeng yang Aktif - By Kak Zepe (Tips Mendidik Anak Agresif)

Mengatasi Anak Cengeng  yang  Aktif

           Anak aktif disini  tentu  saja  bukan anak  aktif yang  positif,  yang  suka  melakukan banyak  kegiatan  yang  diminta  oleh  pendidik atau  guru. Anak  aktif di  sini,  adalah  anak yang  cenderung  melakukan hal-hal yang  negative. Seorang  pendidik  PAUD  mengungkapkan kekesalannya pada seorang  anak didiknya yang  aktif di  FORUM  TK dan PAUD “Saya memiliki seorang  anak didik yang  bandel.  Bila  diajak  melakukan kegiatan, dia tidak  mau  mengikutinya,  meski  teman-teman yang  lain mau  mengikutinya dengan baik. Kalaupun  mau ikut, malah  lebih  sering  mengganggu  teman-temannya yang  lain. Kalau  dicuekin,  apalagi  dinasihati  sedikit saja,  dia bisa  nangis  dengan suara  keras.Bunda ini  merasa sedikit  jengkel dengan salah  satu   siswanya itu.  Bagaimana  mengatasinya?
   

1.    Anak   Hiperaktif
Ada kemungkinan  dia  adalah  anak  yang  hiperaktif. Anak yang  hiperaktif, biasanya membutuhkan kegiatan-kegiatan yang   mengarah  pada  aktivitas  fisik. Bila dia menolak suatu  kegiatan, biasanya karena  dia merasa  bosan. Bisa  dikarenakan suasana  kelas  yang  membuatnya tidak nyaman atau  kegiatan  yang itu-itu aja.

2.    Kegiatan  Outdoor
Kegiatan-kegiatan  yang selalu  bersifat  indoor  bisa membuat  anak  menjadi cepat  bosan. Hal ini  juga  bisa  menjadi  suatu sebab  anak menjadi  tidak  mau  melakukan suatu  kegiatan. Sesekali  marilah  kita  ajak anak  didik  kita untuk melakukan kegiatan di luar  ruangan. Kegiatan-kegiatan tersebut  bisa  berupa  permainan,  melakukan penelitian  / percobaan sederhana,  olah  raga dan  lain-lain.

3.    Atur  Posisi Tempat Duduk
Pengaturan posisi  tempat  duduk  juga sangat  penting untuk  mengatasi  anak-anak yang  aktif.  Jangan sampai  guru  memberikan tempat  duduk  anak yang aktif,  berdekatan dengan anak  yang  aktif pula  atau  anak   yang  mudah  terpengaruh.  Hal ini sangat  membutuhkan pemahaman  guru kepada  karakter anak-anak didiknya. Posisikan tempat  duduk  anak  yang  aktif,  diantara tempat  duduk  anak yang  baik dan cenderung  lebih  dewasa, bukan  anak yang  mudah  dipengaruhi  atau  anak yang penakut. Jangan sampai  anak-anak yang  mudah dipengaruhi  menjadi terkena imbas  teladan  buruk dari  anak yang  aktif,  atau   anak  yang  penakut menjadi  trauma  gara-gara pernah  menerima  perlakukan buruk  anak yang  aktif.

4.    Pengawasam  Khusus
Anak yang aktif,  biasanya adalah   anak-anak yang  caper  (cari  perhatian). Apa  pun  yang  dia  lakukan adalah  untuk mencari  perhatian dari  teman-temannya dan dari  guru. Dalam  hal ini,  maka harus  ada seorang guru  yang dekat padanya.  Maka dibutuhkan suatu  pendekatan yang intens  kepada anak  didik  yang seperti ini, agar guru  tersebut  bisa  memberikan “kebutuhan”  anak yang aktif  ini. Kedekatan antara guru dan anak didik, juga berguna agar guru bisa memberikan nasihat  kepada anak aktif ini dengan cara  yang  lembut (nggak pake marah).

5.    Komunikasikan denga Orang  Tua
Komunikasi  dengan orang tua  adalah  hal yang sangat  penting  untuk menanggulangi anak-anak  yang  aktif. Anak-anak  yang  aktif, biasanya memang  membutuhkan suatu  treatment  yang  khusus. Akan lebih  baik  bila dilakukan  oleh  seorang  guru  yang  benar-benar  dekat  padanya.  Komunikasi  antara guru   dan orang tua sangat  penting agar  tidak terjadi  kesalahpahaman  bila sang guru  melakukan  sesuatu  yang  bersifat “tegas”. Misalnya, adalah  di  saat  sang guru  mulai  memberlakukan suatu  konsekuensi  yang harus  diterima  anak,  karena  perbuatannya yang tidak terpuji. Jangan sampai  karena  didikan  yang  sebenarnya  dilakukan untuk kebaikan sang  anak  menjadi  suatu  batu sandungan, gara-gara orang  tua  malah  berpikiran negative  dan mengira bahwa  apa yang dilakukan oleh sang guru  adalah suatu  hal yang tidak  baik dan tidak  pantas.

6.     Mencari  Pengebab  Utamanya
Mencari  penyebab  utama  juga  sangat  penting.  Anak  yang  aktif   bisa  dipengaruhi  oleh  beberapa faktor. Bisa  faktor psikis maupun psikologis. Saya pernah  menemukan anak yang susah  diatur di  kelas karena  dia mengalami  kelainan pada  matanya  (harus menggunakan kaca   mata). Faktor psikologis,  biasanya  berhubungan dengan kesiapan anak  masuk  sekolah, masalah  keluarga,  dan masih  banyak  lagi.  Bila  kita  sudah  tahu  apa  penyebabnya,  biasanya  hal  ini  akan memudahkan dalam menanganinya. Satu  lagi yang  perlu  saya ingatkan pada  poin 6  ini  adalah  perlu adanya komunikasi yang baik  antara guru dan orang tua.

7.    Perlunya Program Parenting  Di Sekolah
Pengenalan program parenting  di sekolah juga sangat  penting. Biasanya  hal ini akan sangat berguna agar para guru dan orang tua semakin tahu perkembangan kejiwaaan seorang anak, semakin mengenal  kebutuhan-kebutuhan anak usia dini, bisa mengatasi  masalah-masalah  yang  sering  terjadi  di  sekolah dengan lebih bijaksana,  dan menyatukan pemahaman guru  dan orang tua dalam mendidik  anak. Biasanya,  setelah  ada kegiatan  parenting (dalam bentuk   seminar,  atau  training)  di sekolah yang  menghadirkan guru dan orang tua, komunikasi antara guru  dan orang  tua  akan terjalin lebih  baik.

8.    Perlunya  konselor  dan pendidikan karakter  yang baik
Bila saya  amati,  beberapa sekolah anak usia dini tidak memiliki seorang  konselor. Seorang  konselor biasanya adalah seseorang  yang memiliki dasar pendidikan psikologi. Keberadaan seorang  konselor sangat penting di sebuah sekolah  untuk mengatasi  masalah  yang terjadi  di  sekolah   atau  yang  berhubungan dengan kepribadian anak. Kewajiban seorang konselor juga  tidak lepas dari  pendidikan  karakter,  misalnya dengan mengajarkan sopan santun kepada anak,  mengajarkan nilai  moral kepada anak, dan masih banyak lagi. Dan yang tak kalah penting,  seorang konselor anak usia dini harus  tahu  mengajar anak-anak didiknya dengan cara  yang  menyenangkan. Misalnya dengan  lagu, dongeng, permaian, dan lain-lain. Sehingga anak tidak hanya sekedar bermain dan mendapatkan ilmu, namun  juga mendapatkan pendidikan  moral  yang  baik. Keberadaan seorang konselor,  juga bisa menjadi penengah  saat  ada masalah yang terjadi  di sekolah. Konselor bisa menjadi  penengah atau penjalin komunikasi  antara guru, orang tua,  anak didik,  dan kepala sekolah.

Silakan Mempublikasikan Karya-karya Saya dengan mencantumkan: Karya Kak Zepe, lagu2anak.blogspot.com