TEMPO.CO, York – Para ilmuwan telah menemukan kunci untuk memprediksi perubahan iklim. Dan, itu terletak pada kotoran yang dihasilkan oleh cacing tanah. Peneliti dari Universitas York dan Universitas Reading, Inggris menemukan bahwa feses cacing tanah mengandung butiran kecil kalsit.
"Setelah menempatkan cacing tanah di temperatur yang berbeda, peneliti mampu membuktikan bahwa butiran ini mampu mempertahankan 'memori' terhadap suhu udara tempat feses tersebut dikeluarkan," tulis Daily Mail, Selasa, 9 Juli 2013.
Ini berarti, dengan mempelajari sampel fosil kotoran cacing dan menguji suhu residu dari butiran dalam, para ilmuwan dapat melacak perubahan iklim bumi selama ribuan tahun. Dalam studi yang diterbitkan jurnal Geochimica et Cosmochimica Acta ini, butiran kapur dalam feses mampu memberikan tanda suhu di lingkungan sekitar feses tersebut dikeluarkan.
Para peneliti membuktikan hal ini dengan menempatkan cacing tanah pada temperatur yang berbeda. Pengujian isotop (tes yang memonitor gerakan dan pada gilirannya memonitor suhu molekul) kemudian dilakukan pada butiran kalsit dalam feses setiap cacing tanah. Ini dilakukan untuk menentukan bahwa butiran yang berbeda akan mempertahankan suhu tempat mereka terbentuk.
"Pengetahuan tentang iklim masa lalu sangat penting untuk mengembangkan dan pembandingan model iklim untuk membuat prediksi iklim masa depan," ujar Dr. Emma Versteegh, dari departemen geografi dan ilmu lingkungan di Universitas Reading.
DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA
Topik terpopuler:
Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Berita lainnya:
Modus Baru, Bobol ATM Tanpa Mengurangi Saldo
Bos Sanex Steel Disebut Pernah Setor Anas Rp 5 Miliar
Usut Korupsi, Jenderal Heru Malah Dihukum 6 Bulan
5 BUMN yang Diduga Saweran untuk Anas Urbaningrum