
Sejumlah macam bunga mawar yang dijual di Pasar Bunga Rawa Belong, Jakarta, (12/02). Pasar Bunga Rawa Belong yang menjadi sentra bunga di Jakarta ini menyediakan berbagai macam bunga mawar untuk menyambut hari Valentine pada 14 Februari nanti. TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO.CO, Haifa – Penemuan bunga di makam Israel berusia belasan ribu tahun mengungkap bahwa manusia telah lama menjadikan bunga sebagai representasi tertentu. Di Israel, peneliti menemukan fosil batang bunga sage, mint, dan figwort.
Di zaman modern, tradisi ini digunakan sebagai tanda penghormatan kepada jenazah yang dimakamkan. Namun, ribuan tahun lalu, arkeolog menyakini, bunga digunakan untuk menyamarkan bau mayat yang membusuk. Selain itu, aroma tanaman ini diharapkan dapat mencegah hewan untuk menggali di dalam kubur.
Beda halnya dengan bangsa Romawi Kuno, mereka menanam bunga bahkan membuatkan taman di areal pemakaman supaya roh dari orang yang dimakamkan dapat menikmati keindahan taman tersebut.
"Tanaman berbunga memiliki mekanisme yang merangsang respons emosional dan sosial yang positif pada manusia," ujar Profesor Nadel, seorang arkeolog di Universitas Haifa di Israel, pada Daily Mail. "Beberapa jenis tumbuhan yang digunakan umumnya berwarna-warni dan berbau aromatik."
Penelitian eksperimental telah menunjukkan bunga berperan penting sebagai sumber rangsangan emosional eksternal yang memberi dampak positif pada fungsi sosial manusia. Bunga dapat digunakan untuk mengekspresikan simpati, kebanggaan, dan kegembiraan. Bunga juga digunakan untuk mengekspresikan perasaan agama. Agama tertentu menggunakan bunga sebagai komunikasi spiritual.
Awalnya, penggunaan bunga dipakai dalam acara-acara sosial, seperti pemakaman. Ini berfungsi untuk menunjukkan identitas kelompok dan solidaritas.
"Tradisi penguburan ini berfungsi untuk mengurangi ketegangan sosial dalam kondisi lingkungan yang fluktuatif," tutur Profesor Nadel.
Selain itu, bunga juga dapat mewakili organisasi sosial baru dan kompleks, termasuk pembentukan atau penguatan kelompok minat khusus, seperti pewarisan properti perusahaan, kepemilikan teritorial dan aspek organisasi sosial.
DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA
Topik terhangat:
Tarif Progresif KRL | Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak?
Berita lainnya:
Wartawati Korban Pemerkosaan Mulai Terbuka ke Polisi
PAN Tolak RUU Ormas, 'Pecat Besan!'
Agnes Monica Bantah Ubah Nama Jadi 'Montana'
Suswono: Bodohnya Pengusaha Bisa Dibohongi AF
Demonstran Wanita 'Diraba-raba' di Tahrir Square
Wiranto Siap Tanggung Jawab Kerusuhan Mei 1998