KKG Bahasa Inggris SD dibubarkan


Sudah tidak ada lagi kesempatan Bahasa Inggris di SD untuk berkembang. Bahasa Inggris di Kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 tidak memberi tempat lagi untuk KBM Bahasa Inggris di SD. Bahasa Inggris praktis turun dari Muatan Lokal menjadi hanya ekstrakurikuler.

KKG Bahasa Inggris yang sudah dibentuk selama ini sia-sia belaka. Di satu sisi KKG sangat penting dan membantu guru-guru yang mengampu Bahasa Inggris di SD, namun apa dikata Pelajarannya sendiri sudah tidak akan ada lagi. Itu berarti bahwa bisa dikatakan ini adalah akhir dari KKG Bahasa Inggris SD.

Bahasa Inggris SD
Selamat Tinggal KKG Bahasa Inggris SD


Seperti contohnya KKG Bahasa Inggris di Kecamatan Tulis yang sudah berjalan selama ini dan bisa dibilang cukup solid karena di daerah ini selalu ada aktifitas dan kegiatan guru-guru Bahasa Inggris SD setiap bulannya. Namun apa dikata ketuanya sendiri, wakilnya sudah tidak lagi mengajar di Sekolah Dasar. Ketua KKG Bahasa Inggris dari SD Siberuk contohnya sudah tidak mengajar di SD SIberuk tetapi dia sekarang sudah mengajar di Sekolah lanjutan. Wakil Ketua sudah mengundurkan diri dan sekarang bekerja di Bank.

KKG-KKG Bahasa Inggris SD di seluruh tanah air yang sudah dibentuk mungkin juga mengalami hal yang serupa. Forum Kelompok Kerja Guru ini semakin tenggelam. Semakin ke sana bukannya semakin maju dan didukung justru kini mengunggu saat-saat dieksekusi oleh Kurikulum 2013 yang jelas memupuskan harapan KKG ini untuk berbicara lebih jauh.

Ironis memang di saat Forum KKG ini semakin berkembang di lingkungan Sekolah Dasar di mana guru-guru semakin kreatif menemukan ide-ide cemerlang yang berkaitan dengan metode pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah dasar yang fun dan menyenangkan, Gnuru-guru semakin semangat untuk memberikan pendidikan Bahasa Inggris yang bermutu, namun semua itu tinggal puing-puing saja, tinggal sejarah. Bahasa Inggris yang sejak dicetuskannya sekitar tahun 1994 kini siap-siap menerima ajalnya oleh sang Kurikulum 2013 di mana Bahasa Inggris semakin tidak dipentingkan, semakin dipandang sebelah mata oleh pemerintah.