Penyederhanaan kurikulum di SD, menonjobkan Guru Mulok Bahasa Inggris


Rencana Pemerintah untuk menyederhanakan kurikulum dinilai merugiakan dunia pendidikan. Jelas banyak pihak yang dirugikan terutama bagi mereka guru mulok Bahasa Inggris. Kurikulum KBK maupun kurikulum KTSP  memberikan kewenangan daerah maupun sekolah untuk menentukan mata pelajaran sebagai muatan lokal yang diajarkan di masing-masing daerah atau sekolah. Salah satu mulok pilihan adalah Bahasa Inggris. Namun di dalam rencana kurikulum baru yang direncanakan akan diimplementasikan tahun ajaran depan 2013/2014 menghapus dan memangkas mata pelajaran dari 11 menjadi 7 mapel termasuk diantaranya mulok ditiadakan.  Dengan adanya perombakan kurikulum, dengan adanya kurikulum baru oleh pemerintah jelas akan menon-jobkan guru mapel Bahasa Inggris di SD. karena memang mereka sudah tidak punya tempat lagi mengajar. mata pelajaran yang selama ini mereka ampu sudah didelete. Padahal banyak dari mereka yang sudah mengabdi mengajar di SD selama bertahun-tahun. Dan diantara mereka sudah banyak yang masuk golongan kategori II pengangkatan. Namun sekarang ini harapan untuk diangkat pupus sudah dengan adanya perombakan kurikulum yang meniadakan muatan lokal terutama Pelajaran Bahasa Inggris.


Belajar Bahasa Inggris
Siswa-siswi Kelas 3 SD N Siberuk


Di manakah hati pemerintah? Jika memang kurikulum benar-benar dirombak lalu akan dikemanakan mereka guru-guru Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Saat ini para guru Bahasa Inggris di SD tinggal menunggu waktu. Di daerah-daerah tertentu sudah mulai mendelete mulok Bahasa Inggris. Dan ada juga daerah yang sudah mewacanakan penghapusan muatan lokal Bahasa Inggris. Bahasa Inggris di beberapa SD sudah menjadi ekstra kurikuler saja dan tidak menjadi mulok lagi. Jelas guru-guru yang mengajar Bahasa Inggris praktis sudah tidak memiliki jam mengajar lagi. Ekstrakurikuler tidak termasuk dalam jam mengajar. Yang jelas yang namanya ekstrakurikuler tidak mewajibkan anak-anak mengikutinya. Hanya untuk anak yang berminta saja. Dan guru yang mengampu ekstra kurikuler pun tidak terikat waktu mengajar. Ini sama saja meyingkirkan guru-guru yang sudah mengajar Bahasa Inggris di SD. Memang Bahasa Inggris di beberapa daerah sudah menjadi ekstra kurikuler. Dan sama sekali Bahasa Inggris hanya tinggal nama saja di SD. Hanya sebagai formalitas saja. Praktis sudah tidak ada kegiatan belajar mengajar untuk Bahasa Inggris. Ironis memang di zaman sekarang yang justru menuntut penguasaan Bahasa Inggris, sekarang ini sudah tidak dijumpai lagi pengajaran Bahasa Inggris. Banyak dari wali murid anak yang kecewa dan menyayangkan kini Bahasa Inggris tidak ada lagi.

Suatu kemunduran besar bagi Bangsa Indonesia karena tidak serius di dalam membenahi kurikulum Bahasa Inggris di SD. Bukannya pemerintah memberi kejelasan dan menyambut Bahasa Inggris di SD tetapi justru meniadakannya dengan rencana pemerintah meyederhanakan dan memangkas mapel di SD dengan alasan kurikulum menyesuaikan perkembangan dan pola pikir anak didik. Dunia globalisasi, dunia era komputer, internet, informasi dan komunikasi, perdagangan bebas ini generasi muda kita membutuhkan skill kemampuan Bahasa Inggris. Akan tetapi bukannya Bahasa Inggris ditingkat sekolah dasar digalakkan malah sebaliknya   dieliminasi dengan perombakan kurikulum yang rencananya akan diimplementasikan pada tahun ajaran 2013/2014