Dewasa ini Bahasa Inggris menjadi kebutuhan dan tuntutan yang tidak dapat dikesampingkan. Di zaman sekarang ini menguasai Bahasa Inggris lebih diutamakan. Bahasa Inggris menjadi salah satu kunci sukses setiap individu. Karena begitu pentingnya penguasaan Bahasa Inggris maka Bahasa Inggris sudah mulai diajarkan sejak Sekolah Dasar.
Hampir di seluruh wilayah tanah air sudah mengajarkan Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Kurikulum di Indonesia sudah menganjurkan untuk memulai pengajaran Bahasa Inggris di SD. Bahasa Inggris di SD saat ini sifatnya masih mulok(Muatan Lokal). Bahasa Inggris belum menjadi Mata pelajaran pokok yang dibutuhkan di SD.
Awalnya Bahasa Inggris di SD diajarkan oleh guru kelas tetapi pada perkembanganya Bahasa Inggris sudah mulai diajarkan oleh Guru Bahasa Inggris yang memiliki background pendidikan Bahasa Inggris. Di hampir wilayah tanah air Guru-guru yang memang fak Bahasa Inggris sudah mulai bermunculan. Memang suatu bidang ilmu harus ditangani oleh yang memang menguasai disiplin ilmu itu. Seperti Bahasa Inggris contohnya lebih baik diajarkan oleh Guru yang qualified Bahasa Inggris.
Umumnya Guru Bahasa Inggris yang mengajar di SD di Indonesia adalah seorang guru pengabdian atau wiyata bhakti. Memang ada sebagian kecil guru Bahasa Inggris di SD yang sudah diangkat PNS akan tetapi jumlahnya sangat kecil sekali. Di beberapa Kabupaten memang sudah ada satu dua guru PNS yang mengajar Bahasa Inggris di SD. Guru Bahasa Inggris sebagian besar adalah guru yang mengabdi.
Guru pengabdian atau wiyata bhakti di Indonesia dalam hal kesejahteraan sangat kurang sekali di bawah standar UMR jauh. Guru Bahasa Inggris kebanyakan adalah Guru wiyata bhakti, guru yang digaji atau lebih tepatnya dihonori rata-rata 100 ribu per bulan. Guru Bahasa Inggris di SD banyak yang menyandang gelar S1 Pendidikan Bahasa Inggris. Tenaga pengajar yang qualified yang memiliki ijazah. Guru yang memiliki ijazah dapat dikatakan guru professional akan tetapi guru professional yang dihargai 100 ribu per bulan. Jika kita bandingkan dengan buruh pabrik yang bergaji UMR maka ada gap yang sangat lebar. Kita contohkan di Kabupaten Batang UMR nya sekita 700 ribuan. Jika kita bandingkan memang sangat mencolok sekali. 1 : 7. Buruh pabrik saja yang lulusanya SD bisa berpenghasilan jauh melebihi tenaga professional S1. Sangat memprihatinkan sekali di Indonesia dimana Guru incomenya tidak lebih baik daripada buruh pabrik.
Ketika suatu kesejahteraan belum terpenuhi maka akan berefek pada kualitas dalam hal ini pengajaran Bahasa Inggris di SD. Bagaimana guru dapat mengajar dengan fokus dan maksimal jika keadaan dirinya masih serba kekurangan. Guru Bahasa Inggris di SD sebagian ada yang mencari kerja sampingan justru yang menjadi sumber income yang jauh lebih baik daripada di Sekolahnya. Maka kita tidak dapat menyalahkan apabila pendidikan Bahasa Inggris di tingkat SD tidak menghasilkan output yang diharapkan.