Bahaya sebenarnya dari Jumat tanggal 13
Barangkali tak banyak yang menyadari, ada tiga kali tanggal 13 yang jatuh pada hari Jumat di tahun ini. Yang lebih langka lagi, jarak antara tiga kali Jumat tanggal 13 itu -- 13 Januari, 13 April dan 13 Juli -- adalah 13 minggu. Kejadian langka terakhir seperti ini sudah lama sekali terjadi, yakni pada 1984.
Bagi mereka yang percaya takhayul dengan kekeramatan angka 13 dan hari Jumat tanggal 13, terang tahun ini dan 28 tahun lalu merupakan tahun yang istimewa. Walaupun tak jelas benar, apa yang telah terjadi pada Jumat bulan ini, 13 Juli. Apakah benar ada kejadian buruk yang menimpa Anda sepekan yang lalu?
Entah sejak kapan angka 13 dan tanggal 13 yang jatuh pada hari Jumat dianggap identik dengan kesialan. “Tak pernah ada data, dan tak akan pernah ada, yang bisa membuktikan bahwa 13 merupakan angka sial,” ujar Igor Radun, peneliti di Institute of Behavioural Sciences, University of Helsinki, pekan lalu, seperti dikutip LiveScience. “Tak ada satupun alasan untuk meyakini sebuah angka itu melambangkan keberuntungan atau kesialan.”
Faktanya, ada beberapa kejadian dalam sejarah yang kebetulan berhubungan dengan angka 13. Yesus dikhianati oleh orang ke-13 yang hadir dalam Perjamuan Terakhir.
Kebetulan pula, Yesus disalib sehari setelah perjamuan itu yang jatuh pada hari Jumat. Fakta sejarah lain, pada 13 Agustus 1307, Raja Prancis Phillip IV memerintahkan tentaranya menyergap ribuan anggota Knight Templar yang sudah bertarung gagah berani dalam Perang Salib. Ratusan anggota Knight Templar disiksa hingga mati.
Mungkin karena percaya dengan kesialan angka 13, Napoleon dan Presiden AS Franklin D. Roosevelt, tak pernah mau melakukan perjalanan pada tanggal 13 dan tak pernah menyelenggarakan perjamuan dengan jumlah tamu 13 orang.
Takhayul kesialan angka 13 dan Jumat tanggal 13 yang keramat itu bertahan hingga hari ini. Banyak sekali gedung tinggi yang melewatkan lantai 13 dalam daftar lantainya.
Walaupun urusan takhayul ini tampaknya sepele, tapi jangan anggap remeh konsekuensinya. Menurut perhitungan Stress Management Centre & Phobia Institute, setiap tahun menguap uang US$ 900 juta akibat urusan takhayul ini. Duit itu hilang akibat banyak orang menghindari perjalanan atau urusan bisnis pada tanggal 13.
Namanya juga takhayul, sekali dipercayai sebagai kesialan, kata Richard Wiseman, psikolog dari Hertfordshire di Inggris, maka itu bisa menjadi ‘keyakinan’. “Kesialan itu bisa menimpa orang yang mempercayai takhayul itu,” katanya, seperti dikutip NationalGeographic.
Kendati demikian, Wiseman mengakui bahwa orang yang mempercayai tkhayul di dunia ini makin lama makin banyak. “Mereka mempercayai bahwa keberuntungan maupun kesialan itu datang dari kekuatan magis. Ini akan menghancurkan kehidupan mereka,” katanya.
[sumber]
Related Posts:
Ritual Mesom Pesugihan Dijawa Tengah Mungkin sudah banyak yang tahu tentang ritual mencari pesugihan semacam babi ngepet dll yang dilakukan orang di Gunung Kemukus. Parahnya "laku" yang dilakukan adalah berhubungan seks dengan pasangan tidak sah.Ritual jorok … Read More
10 Cara Merawat Otak Kita10 Cara Merawat Otak Kita Menjadi orang pintar ternyata bukan hal yang terjadi karena spontan. Selain faktor genetik ada beberapa cara yang digunakan agar kecerdasan Anda meningkat. Bila penasaran, Anda dapat mengikuti 10 l… Read More
Olah Raga dapat Meningkatkan KecerdasanAnak muda zaman sekarang sudah dimanjakan dengan berbagai alat transportasi yang ada. Akibatnya, mereka jadi malas untuk berjalan kaki. Padahal berjalan kaki itu merupakan olahraga yang efektif dan tidak memerlukan biaya a… Read More
6 Manfaat Tidur Telanjang6 Manfaat Tidur Telanjang Jika ditanya, pakaian apa yang paling nyaman dipakai untuk tidur, rata-rata jawaban Anda pastilah: daster atau paduan tank top dan celana pendek. Bahan yang tipis dan minim mengurangi rasa gerah da… Read More
5 Mitos Menyesatkan Tentang HIV AidsSaat mendengar kata HIV pasti membuat banyak orang merasa takut dan gelisah. Bahkan, banyak mitos yang kadang tidak diketahui kebenarannya, sehingga menimbulkan persepsi dan pemahaman yang salah.Seksolog, Dr Shivi Jaggi dalam… Read More