Pada tahun 2012 ini, pemerintah berencana membangun 4 bandar udara (bandara) baru. Pembangunan proyek ini disebabkan karena bandara yang lama sudah melebihi kapasitas atau di tempat yang berpotensi tersebut belum memiliki sama sekali bandara.
Rata-rata, bandara yang mulai proses persiapan pembangunannya pada tahun ini akan beroperasi sekitar tahun 2016-2017. Berikut keempat proyek bandara baru yang telah tercantum dalam proyek prioritas dan potensial di Buku Public Private Partnership Infrastructure Projects Plan in Indonesia 2012 keluaran Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dikutip detikFinance, Jumat (20/7/2012).
Rata-rata, bandara yang mulai proses persiapan pembangunannya pada tahun ini akan beroperasi sekitar tahun 2016-2017. Berikut keempat proyek bandara baru yang telah tercantum dalam proyek prioritas dan potensial di Buku Public Private Partnership Infrastructure Projects Plan in Indonesia 2012 keluaran Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dikutip detikFinance, Jumat (20/7/2012).
1. Bandara Banten Selatan di Pandeglang Banten
Bandara ini terletak di sekitar area wisata Ujung Kulon. Perkiraan kapasitas bandara baru ini mencapai 12 juta penumpang pada tahun 2020. Pembangunan bandara ini melalui 2 tahap. Tahap pertama pembangunan landasan pacu sepanjang 2.500 m x 45 m, apron 180 m x 500 m, dan terminal penumpang 21.480 meter persegi. Sementara pembangunan tahap 2 meliputi pembangunan jalur pacu 3.200 m x 45 m, apron 180 m x 770 m, dan terminal penumpang 38.080 meter persegi.
Perkiraan investasi untuk pembangunan bandara ini mencapai US$ 214 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun. Persiapan pembangunan bandara ini sudah dilakukan sejak tahun lalu hingga tahun ini, konstruksi dimulai tahun 2014 hingga 2015, dan mulai beroperasi pada tahun 2016.
Perkiraan investasi untuk pembangunan bandara ini mencapai US$ 214 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun. Persiapan pembangunan bandara ini sudah dilakukan sejak tahun lalu hingga tahun ini, konstruksi dimulai tahun 2014 hingga 2015, dan mulai beroperasi pada tahun 2016.
2. Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat
Pembangunan bandara ini untuk mendampingi Bandara Soekarno-Hatta dan mengurangi kepadatan di bandara tersebut. Selain itu, bandara ini diharapkan dapat mengurangi biaya transportasi penumpang di sekitar kawasan Jawa Barat.
Perkiraan investasi pembangunan bandara ini sebesar US$ 130 juta atau sekitar Rp 1,17 triliun. Investasi ini untuk pembangunan terminal, fasilitas kargo dan penumpang, parkir mobil, lokasi bisnis sekitar 3.800 hektare. Persiapan pembangunan bandara ini telah dilakukan sejak tahun 2009 hingga tahun ini. Konstruksi diharapkan dapat dimulai pada tahun 2014 sampai 2016, sehingga pada tahun 2016, bandara ini dapat beroperasi.
3. Bandara Internasional Kulonprogo, Yogyakarta
Pembangunan bandara internasinal baru ini sebagai bentuk antisipasi meningkatnya penumpang angkutan udara di Yogyakarta. Pasalnya, bandara Adisutjipto yang saat ini ada diperkirakan akan mencapai puncak kapasitasnya. Pada waktu puncak, terdapat 1.768 penumpang dari 22 maskapai per jam. Jumlah ini akan mencapai 6 juta pada tahun 2025 mendatang. Sementara itu, bandara Adisutjipto tidak dapat diperluas mengingat lokasi geografisnya dan status bandara ini sebagai bandara sipil dan militer.
Perkiraan biaya pembangunan mencapai US$ 500 juta atau sekitar Rp 4,5 triliun. Biaya ini digunakan untuk membangun 3.600 x 45 m landasan pacu, apron, jalur taksi, terminal, bangunan komersial, bangunan teknik bandara. Persiapan pembangunan bandara tersebut dilakukan pada tahun ini. Konstruksi dilakukan pada tahun 2015 hingga tahun 2016. Bandara ini diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2017.
4. Bandara Baru Bali
Pemerintah Bali berencana membangun sebuah bandara baru di sekitar pantai utara Bali. Pembangunan bandara ini guna meningkatkan wisata internasional di daerah utara dan timur Bali. Bandara Ngurah Rai yang ada saat ini tidak bisa diperluas lagi karena masalah geografis. Bandara baru ini diharapkan dapat menarik penumpang domestik dan asing sehingga mengurangi kepadatan di bandara Ngurah Rai.
Perkiraan investasi yang dibutuhkan untuk membangun bandara baru ini mencapai US$ 510 juta atau sekitar Rp 4,6 triliun. Biaya tersebut digunakan untuk membangun landasan pacu sepanjang 3.800 x 60 m, apron, jalur taksi dan parkir, akses jalan, fasilitas kargo, jalur pacu khusus 3500 x 45 m, pembebasan lahan sekitar 700 hektare. Proses pembangunan dimulai sejak tahun ini. Konstruksi diharapkan dapat mulai pada tahun depan hingga tahun 2015. Bandara baru ini diperkirakan bisa beroperasi tahun 2016.
Perkiraan investasi yang dibutuhkan untuk membangun bandara baru ini mencapai US$ 510 juta atau sekitar Rp 4,6 triliun. Biaya tersebut digunakan untuk membangun landasan pacu sepanjang 3.800 x 60 m, apron, jalur taksi dan parkir, akses jalan, fasilitas kargo, jalur pacu khusus 3500 x 45 m, pembebasan lahan sekitar 700 hektare. Proses pembangunan dimulai sejak tahun ini. Konstruksi diharapkan dapat mulai pada tahun depan hingga tahun 2015. Bandara baru ini diperkirakan bisa beroperasi tahun 2016.