WASHINGTON - Sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat (AS) menyebutkan, terdapat sekira 31 kasus pelecehan seksual yang dialami oleh kadet perempuan. Pelecehan seksual ini dilakukan oleh instruktur mereka di sebuah kamp militer di Texas, AS.
Penyelidikan internal pun saat ini tengah dilakukan untuk mengidentifikasi 12 instruktur militer pria yang bertugas di pangkalan AU Lackland di San Antonio, Texas. Tidak hanya melakukan pelecehan seksual, enam dari 12 instruktur ini juga dituding melakukan tindakan pemerkosaan dan perzinahan.
Dalam penyelidikan juga terungkap, para instruktur ini berasal dari Skuadron Pelatihan 331 dimana komandan dari satuan ini telah diberhentikan pekan lalu. Meski komandan dari satuan ini tidak terlibat dalam perbuatan tersebut, namun, tingkat kesalahan bawahannya yang berat dinilai menunjukkan kegagalannya dalam memimpin pasukan.
"Kami mengambil pandangan komprehensif tidak hanya pada kasus yang terungkap, namun juga mencoba untuk mengungkap apakah terdapat kasus lain di sana," ujar pejabat militer AS Jenderal Edward Rice, yang dikutip Russian Today, Jumat, (29/6/2012).
Jenderal Rice menambahkan, saat ini ke-31 kadet perempuan tersebut masih bertugas di angkatan militer. Selain itu, Rice juga mengatakan penilaian terhadap AU AS juga tengah dilakukan merujuk pada tindakan yang diambil oleh AU demi mengatasi skandal seks ini.
"Kami juga membahas kemungkinan bahwa kadet perempuan hanya akan dilatih oleh instruktur perempuan," ujar Jenderal Rice.
Saat ini kapasitas instruktur perempuan di AU AS diketahui hanya 11 persen, sementara jumlah kadet perempuan mencapai 22 persen.
Meski menurut Jenderal Rice skandal seks yang terjadi di Texas ini merupakan insiden lokal. Namun statistik menunjukkan bahwa pelecehan seksual terus meluas di kalangan militer AS.
Pentangon menyebutkan terdapat sekira 80 hingga 90 persen kasus kekerasan seksual yang tidak dilaporkan. Hal ini didasari oleh sikap korban yang memilih untuk tutup mulut karena takut menghadapi penghinaan atau bahkan penurunan pangkat.
Pada 2011 saja terdapat sekira 3.200 kasus kekerasan yang terjadi di Angkatan Bersenjata AS. Namun, sumber lain menyebutkan kasus pelecehan seksual dapat mencapai angka 19 ribu kasus.
Untuk memerangi masalah ini Menteri Pertahanan AS Leon Panetta meyakinkan para anggota militer perempuan agar berani melaporkan pelecehan seks yang mereka alami. Panetta juga memastikan bahwa setiap pengaduan terkait kekerasan seksual akan diselidiki.
Skandal seks yang mencuat ke publik ini sekaligus menimbulkan kekhawatiran lebih luas, bahwa militer AS tidak cukup baik memperlakukan perempuan dalam angkatan mereka.
Penyelidikan internal pun saat ini tengah dilakukan untuk mengidentifikasi 12 instruktur militer pria yang bertugas di pangkalan AU Lackland di San Antonio, Texas. Tidak hanya melakukan pelecehan seksual, enam dari 12 instruktur ini juga dituding melakukan tindakan pemerkosaan dan perzinahan.
Dalam penyelidikan juga terungkap, para instruktur ini berasal dari Skuadron Pelatihan 331 dimana komandan dari satuan ini telah diberhentikan pekan lalu. Meski komandan dari satuan ini tidak terlibat dalam perbuatan tersebut, namun, tingkat kesalahan bawahannya yang berat dinilai menunjukkan kegagalannya dalam memimpin pasukan.
"Kami mengambil pandangan komprehensif tidak hanya pada kasus yang terungkap, namun juga mencoba untuk mengungkap apakah terdapat kasus lain di sana," ujar pejabat militer AS Jenderal Edward Rice, yang dikutip Russian Today, Jumat, (29/6/2012).
Jenderal Rice menambahkan, saat ini ke-31 kadet perempuan tersebut masih bertugas di angkatan militer. Selain itu, Rice juga mengatakan penilaian terhadap AU AS juga tengah dilakukan merujuk pada tindakan yang diambil oleh AU demi mengatasi skandal seks ini.
"Kami juga membahas kemungkinan bahwa kadet perempuan hanya akan dilatih oleh instruktur perempuan," ujar Jenderal Rice.
Saat ini kapasitas instruktur perempuan di AU AS diketahui hanya 11 persen, sementara jumlah kadet perempuan mencapai 22 persen.
Meski menurut Jenderal Rice skandal seks yang terjadi di Texas ini merupakan insiden lokal. Namun statistik menunjukkan bahwa pelecehan seksual terus meluas di kalangan militer AS.
Pentangon menyebutkan terdapat sekira 80 hingga 90 persen kasus kekerasan seksual yang tidak dilaporkan. Hal ini didasari oleh sikap korban yang memilih untuk tutup mulut karena takut menghadapi penghinaan atau bahkan penurunan pangkat.
Pada 2011 saja terdapat sekira 3.200 kasus kekerasan yang terjadi di Angkatan Bersenjata AS. Namun, sumber lain menyebutkan kasus pelecehan seksual dapat mencapai angka 19 ribu kasus.
Untuk memerangi masalah ini Menteri Pertahanan AS Leon Panetta meyakinkan para anggota militer perempuan agar berani melaporkan pelecehan seks yang mereka alami. Panetta juga memastikan bahwa setiap pengaduan terkait kekerasan seksual akan diselidiki.
Skandal seks yang mencuat ke publik ini sekaligus menimbulkan kekhawatiran lebih luas, bahwa militer AS tidak cukup baik memperlakukan perempuan dalam angkatan mereka.
Semoga dapat bermanfaat buat kawan-kawan sekalian. Salam Bang Dayat.